tag:blogger.com,1999:blog-10419405203705761652024-03-14T02:18:15.321+07:00STIPAP LIBRARY MEDANSekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis PerkebunanLibrary STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.comBlogger124125tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-27650693427651716202014-01-23T11:31:00.003+07:002014-01-23T11:31:38.853+07:00Universitas Kehidupan<div style="text-align: center;">
<img alt="Universitas Kehidupan" class="aligncenter size-large wp-image-874" height="314" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2012/11/universitas-kehidupan1.jpg?w=450&h=314" width="450" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS<br />
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR<br />
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata<br />
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan<br />
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit<br />
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN<br />
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN<br />
Ketika hatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN</div>
<div style="text-align: justify;">
.<span id="more-549"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN<br />
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN<br />
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau
tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tetap semangat….<br />
Tetap sabar….<br />
Tetap tersenyum…..<br />
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”<br />
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan<br />
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.</div>
<div style="text-align: justify;">
[Disadur dari Buku "Sepatu Dahlan Iskan"]</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-29850661193239938052014-01-23T10:43:00.004+07:002014-01-23T10:43:51.471+07:00Air Minum Di Gurun<div style="text-align: center;">
<img alt="Air Minum di Gurun" class=" wp-image-574 aligncenter" height="255" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/01/air-minum-di-gurun.jpg?w=450&h=255" width="450" /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Seorang pria tersesat di gurun pasir. Ia
hampir mati kehausan. Akhirnya, ia tiba di sebuah rumah kosong. Di depan
rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa
air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi,
tidak ada air yang keluar.</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya
tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan,”Sahabat, pompa ini
harus dipancing dengan air dulu.. Setelah Anda mendapatkan airnya, mohon
jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum Anda pergi.” Pria itu
mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air.<br />
<span id="more-573"></span><br />
“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bagaimana
kalau tidak berhasil? Tidak ada air lagi. Bukankah lebih aman saya minum
airnya dulu daripada nanti mati kehausan kalau ternyata pompanya tidak
berfungsi? Untuk apa menuangkannya ke pompa karatan hanya karena
instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?” Begitu pikirnya.<br />
<br />
Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti
nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko. Ia menuangkan
seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan itu dan dengan sekuat
tenaga memompanya.<br />
<br />
Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.<br />
<br />
Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat
itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan
menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah
melakukannya dan berhasil. <em><strong>Engkau harus mengorbankan semuanya terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah</strong></em>. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam.”<br />
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-11450213174346774202014-01-23T10:39:00.003+07:002014-01-23T10:39:58.237+07:00Pengampunan<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<img alt="Abraham Lincoln" class="aligncenter size-large wp-image-871" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/02/abraham-lincoln.jpg?w=450&h=279" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Saat ABRAHAM LINCOLN<span style="color: black;"><a href="http://iphincow.com/abraham-lincoln/" target="_blank" title="abraham lincoln"></a>
(1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan
pengacara lain tentang kasusnya. Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu
untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya,
pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia
lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor
monyet kaku!”</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan
itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika
pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah
menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya
dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona.
Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat
lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang
dan lebih giat belajar hukum lagi.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Waktu berlalu…</div>
Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di
antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang
pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln
mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak
pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat
dibutuhkan negaranya.<br />
<span id="more-578"></span><br />
Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”<br />
<blockquote>
<b><i>Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan
seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan! Maka,
jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara
kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan.
Jadikan “sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di
lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.</i></b></blockquote>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-62070438202149045712014-01-23T10:32:00.000+07:002014-01-23T10:32:04.623+07:00Kisah Semut dan Lalat<div class="pd-rating" id="pd_rating_holder_1106050_post_586" style="display: inline-block;">
<br /><span style="float: left;"></span></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Kisah Semut dan Lalat" class=" wp-image-587 aligncenter" height="250" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/03/kisah-semut-dan-lalat.jpg?w=450&h=250" width="450" /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta
di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak
pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian
nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat
langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan
segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan
terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah
terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi
kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia
bergabung kembali dengan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang
kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu
kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari
kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari
makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok
paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.<br />
<span id="more-586"></span><br />
Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan
beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika
menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan
beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu
pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang
mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang
lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh..,
itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini.
Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang
keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga
menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh
sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan
bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah
berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu
menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah
mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang
sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak
seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada
lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara
yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan
seperti lalat ini.”</div>
<blockquote>
<b><i>Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.</i></b></blockquote>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-561767527227381722014-01-23T09:55:00.005+07:002014-01-23T09:55:51.632+07:00Dua Kantong Yang Berdbeda<div style="text-align: center;">
<img alt="Dua Kantong yang Berbeda" class="aligncenter wp-image-605" height="250" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/03/dua-kantong-yang-berbeda.jpg?w=400&h=250" width="400" /></div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, ada seseorang yang sangat menikmati
kebahagiaan & ketenangan di dalam hidupnya. Orang tersebut
mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di
bawahnya, tapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti
makian & sindiran, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil,
kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua
yang indah, benar, dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian
dimasukkannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang
tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah
diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada
lubangnya, tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tertawa dan
tetap bersukacita karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan
jiwanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-604"></span>Teman2.. Itulah yang seharusnya kita
lakukan. Menyimpan semua yang baik di “kantong yang tidak berlubang”,
sehingga tidak satupun yang baik yang hilang dari hidup kita.
Sebaliknya, simpanlah semua yang buruk di “kantong yang berlubang”. Maka
yang buruk itu akan jatuh dan tidak perlu kita ingat lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sayang sekali.. masih banyak orang yang melakukan dengan
terbalik! Mereka menyimpan semua yang baik di “kantong yang berlubang”,
dan apa yang tidak baik di “kantong yang tidak berlubang” (alias
memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan
hati). Maka, jiwanya menjadi tertekan & tidak ada gairah dalam
menjalani hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh karena itu, agar bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan
tenang: jangan menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita
(tahukah Anda: sakit hati, iri hati, dendam, dan kemarahan juga bisa
menyebabkan penyakit serius bahkan kematian). Mari mencoba, menyimpan
hanya yang baik dan bermanfaat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-47619788137842285732014-01-23T09:46:00.000+07:002014-01-23T09:46:04.817+07:00Membeli Waktu<div style="text-align: center;">
<img alt="Membeli Waktu" class="aligncenter size-large wp-image-619" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/04/membeli-waktu.jpg?w=450&h=298" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam.
Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya.
Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang
duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya
ia sudah menunggu lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Kok belum tidur?” sapa sang Ayah pada anaknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?”, kata sang anak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?”, jawab sang ayah.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja…” kata anaknya<br />
.<br />
“Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam
dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja.
Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!”, tanya sang ayah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya.<br />
<span id="more-618"></span><br />
“Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi sang anak tidak mau beranjak. “Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tapi papa..”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sudah, sekarang tidur” suara sang Ayah mulai meninggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia
menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil
memegang uang Rp 30.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata “Maafin Papa ya!
Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa.
Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat
beli mainan khan?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam…nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Iya..iya..tapi buat apa??” tanya sang Papa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main
ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau
waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka
tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk satu
jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,-
dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa” Sang Papa cuma
terdiam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil
menangis. Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia
seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak..</div>
<div style="text-align: justify;">
“Maafkan Papa sayang…” ujar sang Papa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja
keras. Maafkan Papa anakku” kata sang Papa ditengah suara tangisnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
=================================================</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin bertanya kepada Anda saat ini..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebetulnya, apakah alasan Anda untuk bekerja sangat keras dan mencari kesuksesan karir Anda?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demi uang yang banyak? Atau sesungguhnya demi keluarga Anda?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sehingga kita melupakan bahwa di akhir, keluargalah yang terpenting.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada gunanya Anda sukses tapi pada akhirnya keluarga Anda telah
meninggalkan Anda atau hubungan Anda dengan keluarga telah rusak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesungguhnya, untung anak tersebut bicara dan komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sering kali, anak cenderung diam dan bahkan tidak berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika di tanya mereka hanya menjawab “Tidak ada apa-apa”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana caranya Anda bisa menyelesaikan masalah jikalau Anda bahkan tidak tahu masalahnya dimana?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak di masa remaja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka merasa diabaikan/ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri..</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan berikutnya mungkin cukup berat untuk Anda..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Menurut Anda, lebih baik Anda mencintai anak Anda atau Anak Anda merasa di cintai oleh Anda?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Coba renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-25599396652992948042014-01-23T09:34:00.003+07:002014-01-23T09:34:53.576+07:00Palu Menghancurkan Kaca<div style="text-align: center;">
<img alt="Palu Menghancurkan Kaca" class="aligncenter wp-image-609" height="185" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/03/palu-menghancurkan-kaca.jpg?w=400&h=185" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<u><i>Palu Menghancurkan Kaca, Tetapi Palu Membentuk Baja</i></u>.<br />
</blockquote>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa makna dari pepatah kuno diatas?</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu/masalah
menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi
remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap
benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat
kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sudah lebih dari
cukup untuk menghancurkan hubungan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. “Mental baja” adalah
mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan
keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpitnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-608"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa demikian? Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa
“masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”.
Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah
lebih dulu diproses dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang
menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu
baik untuk dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita adalah “baja”, kita akan selalu melihat palu yang
menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya
jika kita “kaca” maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang
akan menghancurkan kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<br /><a href="http://maskerrambut.com/" title="masker rambut"></a></blockquote>
</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-90400891276573411592014-01-22T15:49:00.002+07:002014-01-22T15:49:18.964+07:00Air Mata Cinta<div style="text-align: center;">
<img alt="Air Mata Cinta" class="aligncenter size-large wp-image-625" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/05/air-mata-cinta.jpg?w=450&h=280" /> </div>
Cewek : Mas, saya mau ngomong sesuatu.<br />
<br />
Cowok : Ya, silakan mau ngomong apa?<br />
<br />
Cewek : Mantan aku datang padaku, dia minta balikan..!<br />
<br />
Cowok : Hah? Lalu apakah kau masih mencintainya?<br />
<br />
Cewek : Entahlah, tapi dia datang lebih dulu darimu mas. Menurut mas, apa yang harus aku lakukan?<br />
<br />
Cowok : Kalau kau masih sayang sama dia, pergilah padanya!<br />
<br />
Cewek : Mas tidak cemburu? Mas tidak marah?<br />
<span id="more-624"></span><br />
Cowok : (menunduk dengan suara lemah) buat apa aku marah, mungkin dia
bisa menjaga kamu lebih baik dariku. Aku tahu, kalau memang benar kau
mencintaiku, tak akan mungkin kau tega berpaling dariku. *setetes air
mata pun jatuh membasahi pipi*<br />
<br />
Cewek : (terdiam, terpaku dengan kata-kata kekasihnya) Mas. dengarkan
aku, pandanglah aku..! Aku tak inginkan yang lain, aku janji akan
menjaga cinta kita berdua, aku takkan pernah meninggalkanmu demi
laki-laki lain. *lalu menyeka air mata kekasihnya*<br />
<blockquote>
Janganlah menguji tahap kecemburuan seorang lelaki,
karena cemburunya akan terpendam hingga meneteskan air mata. Air mata
bagi lelaki sangatlah berarti, lelaki akan terasa mati jika hatinya
dilukai dan tak dihargai.</blockquote>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-41354490964476291872014-01-22T15:46:00.003+07:002014-01-22T15:46:42.674+07:00Apa Yang Istimewa Dari Seorang Wanita ?<div style="text-align: center;">
<img alt="seorang wanita" class="aligncenter size-large wp-image-613" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/04/seorang-wanita.jpg?w=450&h=302" /></div>
Seorang anak yang sudah remaja bertanya pada ayahnya.<br />
<br />
Anak : “Ayah, mengapa seorang wanita itu sangat mudah menangis?”<br />
<br />
Ayah : “Seorang wanita itu mudah menangis karena Allah menciptakan
bahu yang cukup kuat untuk menopang dunia, namun harus cukup lembut
untuk memberi kenyamanan!”<br />
<br />
Anak : “Menopang dunia?”<br />
<br />
Ayah : “Iya, karena wanita memiliki peranan sangat penting di dunia ini!”<br />
<br />
Anak : “Bisa ayah jelaskan apa yang istimewa dari seorang wanita?”<br />
<span id="more-612"></span><br />
Ayah : “Allah memberikan kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan
anak, dan menerima penolakan yang sering datang dari anak-anaknya. Allah
memberi kekerasan untuk membuatnya tegar saat orang lain menyerah,
namun dia mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa
mengeluh.”<br />
<br />
Anak : “Seistimewa itu yah.?”<br />
<br />
Ayah : “Bukan hanya itu, Allah juga memberikan kepekaan untuk
mencintai anak-anaknya dalam setiap keadaan. Bahkan ketika anak-anaknya
bersikap sangat menyakiti hatinya.”<br />
<br />
Anak : “Ternyata wanita itu sungguh luar biasa ya, ayah?!”<br />
<br />
Ayah : “Masih ada lagi keistimewaan yang dimilik seorang wanita.”<br />
Anak : “Apa itu yah?”<br />
<br />
Ayah : “Allah memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam
kegagalan dan melengkapi tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya.
Allah memberi kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa suami yang baik tak
akan pernah menyakiti istrinya. Tetapi kadang menguji kekuatannya dan
ketetapan hatinya untuk berada di sisi suaminya tanpa ragu.”<br />
<br />
Anak : “Lalu bagaimana dengan lelaki?”<br />
<br />
Ayah : “Lelaki harus membuat wanita merasa nyaman dan terlindungi
saat berada disampingnya. Jangan pernah membuat hati wanita terluka,
jika lelaki berniat mempermainkan wanita, ingatlah pengorbanan wanita
yang telah melahirkannya.”Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-57573285521073120602014-01-22T15:41:00.002+07:002014-01-22T15:41:20.434+07:00Jangan Menyakiti Wanita<div style="text-align: center;">
<img alt="Jangan Pernah Menyakiti Wanita" class="aligncenter size-large wp-image-633" height="225" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/06/jangan-pernah-menyakiti-wanita.jpg?w=450&h=225" width="450" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh
sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada
seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia
sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air
mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya,” keluh pria itu.<br />
<span id="more-632"></span><br />
Jawab Tuhan kepadanya:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.</div>
<div style="text-align: justify;">
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi jika suatu saat ia menangis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan
memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan
kekalahan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk
dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. “Aku akan
membantumu menghapus luka batin itu…”</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, jangan pernah menyakiti wanita.</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-66207534787950018882014-01-22T15:36:00.003+07:002014-01-22T15:36:51.545+07:00Jika Esok Tak Pernah Datang<div style="text-align: center;">
<img alt="Jika Esok Tak Pernah Datang" class="size-medium wp-image-650 aligncenter" height="300" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/06/jika-esok-tak-pernah-datang.jpg?w=300&h=300" width="300" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir
kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan
lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu
melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan menciummu dan
memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu
memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi
sepanjang sisa hariku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan
waktu ekstra satu atau dua menit, Untuk berhenti dan mengatakan “Aku
mencintaimu” dan bukannya menganggap kau sudah tahu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya
hari inilah yang kupunya, Aku ingin mengatakan betapa aku sangat
mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari
ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?<span id="more-649"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman,
pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang
yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di
telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu
menyayangi mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Luangkan waktu untuk mengatakan “Aku menyesal”, “Maafkan aku”, Terima kasih”, atau “aku tidak apa-apa”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
[Norma Cornett Marek ~ 1989]</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-42424477756392092322014-01-22T15:27:00.002+07:002014-01-22T15:27:41.181+07:00Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun<div style="text-align: center;">
<img alt="Jangan Remehkan Kebaikan Sekecil Apapun" class="aligncenter size-large wp-image-901" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/07/jangan-remehkan-kebaikan-sekecil-apapun.jpg?w=450&h=279" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang tertidur
pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang suami mencium
kening isterinya dan bertanya, ‘Bunda, udah shalat Ashar belum?’
Isterinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab pertanyaan
suami, ‘sudah yah.’ Isterinya beranjak dari tempat tidur mengambil
piring yang tertutup, sore itu isterinya memasak kesukaan sang suami.</div>
<div style="text-align: justify;">
‘Lihat nih, aku memasak khusus kesukaan ayah.’ Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang terhidang untuk dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sang suami memakannya dengan lahap dan menghabiskan. Isterinya
bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala ayam padahal aku sama
anak-anak paling tidak suka ama kepala ayam.’ Suaminya menjawab, ‘Itulah
sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kepala ayam
supaya isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang terenak.’<br />
<span id="more-900"></span><br />
Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara mulai
menuruni pipinya. Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam.
Tidak pernah dipikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu
indahnya sebagai wujud kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap
dirinya dan anak-anak. ‘Makasih ya ayah atas cinta dan kasih sayangmu.’
ucap sang isteri. Suaminya menjawab dengan senyuman, pertanda
kebahagiaan hadir didalam dirinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita seringkali mengabaikan sesuatu yang kecil yang dilakukan oleh
sosok ayah kita, namun memiliki makna yang begitu besar, di dalamnya
terdapat kasih sayang, cinta, pengorbanan dan tanggungjawab.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<i><b>Semoga cerita diatas kita bisa mengambil hikmah dengan
mencintai setulus hati ayah kita yang telah berkorban untuk anak dan
isterinya.</b></i></blockquote>
</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-65852733056340958802014-01-22T15:24:00.001+07:002014-01-22T15:24:23.530+07:00Pemenang Kehidupan<div style="text-align: center;">
<img alt="Pemenang Kehidupan" class="aligncenter size-full wp-image-929" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/08/pemenang-kehidupan.jpg?w=450" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Suatu hari, dua orang sahabat menghampiri sebuah lapak untuk membeli
buku dan majalah. Penjualnya ternyata melayani dengan buruk. Mukanya pun
cemberut. Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu.
Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy, bahkan bersikap sopan kepada
penjual itu. Lantas orang pertama itu bertanya kepada sahabatnya, “Hei.
Kenapa kamu bersikap sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku harus mengizinkan dia
menentukan caraku dalam bertindak? Kitalah sang penentu atas kehidupan
kita, bukan orang lain.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Tapi dia melayani kita dengan buruk sekali,” bantah orang pertama. Ia masih merasa jengkel.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood, tidak sopan, melayani dengan
buruk, dan lainnya, toh itu enggak ada kaitannya dengan kita. Kalau kita
sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia mengatur dan
mempengaruhi hidup kita. Padahal kitalah yang bertanggung jawab atas
diri sendiri.”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-928"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi oleh tindakan orang lain
kepada kita. Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita akan
membalasnya dengan hal yang lebih buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan,
kita akan lebih tidak sopan lagi. Kalau orang lain pelit terhadap kita,
kita yang semula pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit kalau harus
berurusan dengan orang itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Coba renungkan. Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang
lain? Mengapa untuk berbuat baik saja, kita harus menunggu diperlakukan
dengan baik oleh orang lain dulu? Jaga suasana hati. Jangan biarkan
sikap buruk orang lain kepada kita menentukan cara kita bertindak! Pilih
untuk tetap berbuat baik, sekalipun menerima hal yang tidak baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<b><i>“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di
tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang
tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di
tengah badai yang paling hebat.</i></b></blockquote>
</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-76280070330835836402014-01-22T15:18:00.004+07:002014-01-22T15:18:37.849+07:00Belajar Dari Merpati<div style="text-align: center;">
</div>
<img alt="Belajar Dari Merpati" class="aligncenter size-large wp-image-952" height="253" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/10/belajar-dari-merpati.jpg?w=450&h=253" width="450" /><br />
<br />
<ol>
<li>Merpati adalah burung yang tidak pernah mendua hati. Coba
perhatikan, apakah ada merpati yang suka berganti pasangan? Jawabannya
adalah “tidak”! Pasangannya cukup 1 seumur hidupnya.</li>
<li>Merpati adalah burung yang tahu kemana dia harus pulang. Betapapun
merpati terbang jauh, dia tidak pernah tersesat untuk pulang. Pernahkah
ada merpati yang pulang ke rumah lain? Jawabannya adalah “tidak”!</li>
<li>Merpati adalah burung yang romantis. Coba perhatikan ketika sang
jantan bertalu-talu memberikan pujian, sementara sang betina tertunduk
malu. Pernahkah kita melihat mereka saling mencaci? Jawabannya, “tidak”!<span id="more-951"></span></li>
<li>Burung merpati tahu bagaimana pentingnya bekerja sama. Coba
perhatikan ketika mereka bekerja sama membuat sarang. Sang jantan dan
betina saling silih berganti membawa ranting untuk sarang anak-anak
mereka. Apabila sang betina mengerami, sang jantan berjaga di luar
kandang. Dan apabila sang betina kelelahan, sang jantan gantian
mengerami. Pernahkah kita melihat mereka saling melempar pekerjaannya?
Jawabannya, “tidak”!</li>
<li>Merpati adalah burung yang tidak mempunyai empedu, ia tidak menyimpan “kepahitan” sehingga tidak menyimpan dendam.</li>
</ol>
<blockquote>
<b><i>Jika seekor burung merpati bisa melakukan hal-hal di
atas, mengapa manusia tidak bisa? Hidup itu indah jika kita saling
mengerti, berbagi, dan menghargai! Setuju..?</i></b></blockquote>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-27255322336611134912014-01-22T15:15:00.003+07:002014-01-22T15:15:21.615+07:00Arti Kehidupan<div style="text-align: center;">
<img alt="Arti Kehidupan" class="aligncenter size-large wp-image-955" height="300" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/11/arti-kehidupan.jpg?w=450&h=300" width="450" /></div>
<br />
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.<br />
<br />
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.<br />
<blockquote>
<i><b>Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.</b></i></blockquote>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-22976893807333538692014-01-22T15:10:00.002+07:002014-01-22T15:10:47.093+07:00Mencari Kebahagiaan<div style="text-align: center;">
<img alt="Mencari Kebahagiaan" class="aligncenter size-full wp-image-972" height="299" src="http://iphincow.files.wordpress.com/2013/11/mencari-kebahagiaan.jpg?w=450&h=299" width="450" /> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong
mengarah ke hamparan air telaga. Dia sudah berkelana mendatangi berbagai
tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar
suara sengau memecah kesunyian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Sedang apa kau di sini, anak muda?” tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.</div>
<div style="text-align: justify;">
Anak muda itu menoleh sambil berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah
berjalan sejauh ini demi mencari kebahagiaan, tapi perasaan itu tak
kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi aku harus mencari…” keluh si
anak muda dengan wajah muram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Di depan sana ada sebuah taman. Pergilah ke sana dan tangkaplah
seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu,” kata si
kakek. Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke arah yang
ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan pohon
dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-971"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kejauhan di kakek melihat si pemuda mengendap-endap menuju
sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain.
Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, menerjang rerumputan,
tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berhasil
ditangkapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si kakek mendekat dan menghentikan si pemuda. ”Begitukah caramu
mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana kemari, menabrak tak tentu
arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu rusak?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si kakek dengan tegas dan melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan
layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak perlu kau tangkap fisik kupu-kupu
itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah
keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan simpan baik-baik di dalam
hatimu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Demikian pula dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda yang
dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat. Ia tidak ke mana-mana,
tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat
dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu akan sering
datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Si pemuda terpana dan tiba-tiba wajahnya tampak senang. ”Terima kasih
pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat berharga. Aku akan pulang dan
membawa kebahagiaan ini di hatiku..”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak lama, seekor kupu-kupu hinggap di
ujung jari dan mengepakkan sayapnya, memancarkan keindahan ciptaan
Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu
menyelaminya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<blockquote>
<b><i>Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering
kali mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan
sesungguhnya tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana.
Kebahagiaan bisa hadir di setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya
setiap hati yang selalu mensyukuri.</i></b></blockquote>
</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-2450878053923828642014-01-22T14:32:00.002+07:002014-01-22T14:32:23.491+07:00Marah dan Putus Asa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-xQQt1AMFlqk/Ut9zzdvmX9I/AAAAAAAAAiA/6vuc3HpV8SA/s1600/marah-dan-putus-asa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-xQQt1AMFlqk/Ut9zzdvmX9I/AAAAAAAAAiA/6vuc3HpV8SA/s1600/marah-dan-putus-asa.jpg" height="221" width="320" /></a></div>
<br />
Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.<br />
<br />
Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji.<br />
Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.<br />
<br />
Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.<br />
Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.<br />
<br />
Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.<br />
Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati.<br />
<br />
Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.<br />
<br />
Mengapa? Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari.<br />
<br />
Mari, kita sama-sama belajar untuk tidak marah (atau setidaknya mampu meredakan marah) terhadap situasi buruk yang mungkin kita alami.Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-9639914040094391252012-11-20T10:24:00.001+07:002012-11-20T10:24:40.352+07:00Kenangan Itu Bernama Ibu<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-wXElQOTa0rc/UKr3xijLraI/AAAAAAAAAPM/rOZKcnKs2hs/s1600/kasih-ibu+anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="217" src="http://3.bp.blogspot.com/-wXElQOTa0rc/UKr3xijLraI/AAAAAAAAAPM/rOZKcnKs2hs/s320/kasih-ibu+anak.jpg" width="320" /></a></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":"msg"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="Apple-style-span">Berat
hatiku menulis puisi tentang Ibu, karena aku pasti akan mulai
menangis. Kenangan tentang Ibu terlalu indah dan tak kan bisa terwakili
oleh kata-kata sepuitis apapun. </span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":"msg"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody">
Kenangan tentang Ibu terlalu detail, melekat, mendalam sehingga sulit
untuk dituliskan apalagi sekedarmelalui puisi. Dari Ibu masih seorang
wanita muda yang melahirkanku di usia 35 tahun sebagai anak keenamnya,
hingga Ibu yang begitu khusyu, siap, tenang dan tegar menghadapi maut
pada 40 hari yang lalu.<br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kenangan perayaan ulang tahunku yang ke
enam, saat itu beliau rela memasak makanannya sendiri demi pestaku yang
dirayakan pertamakalinya di TK. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kenangan saat aku sakit campak, semalaman
aku digendong agar bisa tidur tanpa raut wajah lelah dan mengantuk
sedikitpun. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kenangan Pasar Baru, saat Ibu membelikan
sepatu di toko sinar terang, makan bakmi gang kelinci sebagai hadiah
aku masuk SMP negeri. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah ciuman yang aku terima bertubi-tubi di pipi dan di kening saat aku diterima di U lewat UMPTN. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kenangan Klinik Diabet Nusantara, sebulan
sekali Ibu biasa kontrol. Jika gulanya sedang bagus aku slalu bergegas
ke cafe lantai 3 membelikan roti keju atau roti abon kesenangan beliau.
Dan beliau tersenyum gembira, moment yang sangat membuat diriku sangat
berguna sebagai seorang anak yang berbakti kepada ibunda tercinta. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kenangan malam terakhir di saat aku tidur
menemaninya di rumah sakit, Biasanya Ibu tidur menghadap langit-langit,
tetapi pada malam itu beliau tidur mengahadap kanan seraya menatap
diriku yang sedang tidur di kasur bawah. “Ma, belum tidut?”, “Nggak bisa
tidur, pengen cepat pulang ke rumah”. Seolah beliau tahu bahwa malam
ini malam terakhirnya, maka wajahnya menatapku sementara aku tertidur
pulas kelelahan sehabis pulang kerja.Ibu begitu ramah dan ‘welcome’
menghadapi malaikat maut Banyak kulihat orang berada dalam proses
sakaratul maut, tapi bagiku proses Ibu adalah yang terindah dan
terlembut <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah pandangannya yang tajam dan menembus jauh
di saat menjelang kepergiannya. 3 jam sebelum kepergian beliau, aku
pamit pulang untuk mengambil baju dan perlengkapan lainnya, Andai saja
saat itu aku tahu, pasti aku akan menemani dan berbincang terakhir
dengan beliau, bibiku sempat bilang sebelum kondisi Ibu drop beliau
minta dikecup keningnya dan diusap tangannya, hal yang sering aku
lakukan saat aku datang menunggu ataupun saat aku akan pergi dari rumah
sakit. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah di saat aku memandang jasad Ibu yang sudah
ditinggalkan ruhnya menuju arsy. Aku telepon satu persatu kakak-kakak,
saudara dan kerabat, entah kenapa perasaan ikhlas dan tenang datang
menghampiriku sementara justru orang-orang yang aku telepon menangis
tersedu-sedu. Semua tidak percaya Ibu pergi begitu cepat, kondisinya
memang sudah membaik meski sempat di ICU selama 3 hari, bahkan dokter
akan mengijinkan pulang, namun takdir berkata lain. Alloh sayang kepada
Ibu dan keluarganya sehingga beliau wafat dalam kondisi yang sehat,
bukan di ruang ICU dengan memakai alat-alat Bantu pernafasan. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah saat memandikan jenazahnya yang begitu
ringan dan singkat. Ibu dulu yang memandikan kami sambil menyanyikan
lagu dengan wajah tersenyum. Dan kini kami yang memandikan Ibu sambil
mencoba tersenyum dan memanjatkan doa-doa. Kenangan tentang Ibu adalah
wajah Ibu yang kembali muda, segar dan cantik sesudah kami mandikan.
Seolah semua tanda-tanda bekas sakit..hilang dari wajah Ibuku tercinta.
Melihat wajah Ibu yang tersenyum membuat wajahku tersenyum melepas
kepergiannya, meskipun di dalam dada ini bergejolak rasanya dan
Alhamdulillah ada “bendungan besar” yang mampu menahan jatuhnya air
mataku sejak di rumah sakit hingga mencium wajahnya untuk terakhir
kali. <br />
<br />
Kenangan tentang Ibu adalah kedatangan Ibu di mimpi-mimpiku di saat aku merindukannyaUntuk Ibunda tercinta….</span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":"msg"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody">Maafkan
aku jika hanya sedikit waktu luang yang kuberikan padamu sementara
dirimu mencurahkan seluruh waktumu dari aku lahir hingga saat ini.
Maafkan aku yang terkadang kurang sabar menghadapimu sementara hatimu
seluas samudra dan slalu memahamiku. Dan benar aku tak bisa berhenti
menulis dan menangis…jika tentang Ibuku.Maka seperti biasanya aku akan
berdoa untuk menghentikan tangisanku..Allahummaghfirlaha…Ya Allah
ampunilah ia…Ibuku tercinta Warhamha…..Sayangilah
iaWa’afiha…..Tinggikanlah derajatnyaWa’fu’anha…..Maafkanlah ia Wa laa
tahrim ajroha…Jangan halangi balasan pahala untuknyaWa laa taftinna
ba’daha….Jangan datangkan fitnah sesudah kepergiannyaWa akrim
nuzulaha….Muliakanlah kedatangannya. Wa wasi’ madkholaha….Lapangkanlah
jalan masuknyaWannawir quburaha…<br />
Terangilah kuburnyaWaj’al Jannatal matswaha…Dan jadikanlah surga
sebagai tempat tinggalnyaWarzuqha…bi Rahmatika ya Arhama Raahimin.
Serta berikanlah ia rizki dengan rahmatMu ya Allah yang Pengasih dan
PenyayangAir mataku pun berhenti…karena aku yakin Ibu kini berada dalam
kesentausaan di sisiNya. Amin </span></span></h6>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-59974106808409808402012-11-20T10:15:00.002+07:002012-11-20T10:15:39.833+07:00Ketika Dia Sudah Tua<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8f5o8OR-qVk/UKr1uZIlFlI/AAAAAAAAAPE/VzJbZ6Z121M/s1600/ibu+8.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-8f5o8OR-qVk/UKr1uZIlFlI/AAAAAAAAAPE/VzJbZ6Z121M/s320/ibu+8.jpg" width="289" /></a></div>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":"msg"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span><span class="messageBody">Ketika Dia Sudah Tua, bukanlah dia yang dulu.<br />
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapnya.<br />
Ketika pakaiannya kotor karena makanan, ketika dia lupa cara memakai pakaian, ingatlah bagaimana dia dahulu mengajarimu.<br />
Ketika dia berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan
kau dengar, bersabarlah mendengarkannya, ketika kau kecil, dia harus
mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali diceritakan agar kau
tertidur.<br />
<br />
Ketika dia memerlukanmu untuk membantunya, jangan marah padanya,
ingatlah sewaktu kecil, ia harus memakai segala cara untuk membantumu.<br />
Ketika dia tak paham dengan hal-hal yang baru, jangan menertawakannya,
pikirkan bagaimana dulu dia begitu sabar menjawab setiap "MENGAPA"
darimu.<br />
Ketika dia tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahnya, seperti dia memapahmu saat kau belajar berjalan.<br />
<br />
Ketika dia lupa akan apa yang dibicarakan, berilah dia waktu untuk mengingatnya.<br />
Sebenarnya baginya, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disampingnya mendengarkannya, dia sudah puas.<br />
Ketika kau memandangnya yang mulai menua, janganlah bersedih.<br />
<br />
Mengertilah, dukunglah dia seperti dia menghadapimu ketika kau mulai belajar menjalani kehidupan.<br />
Waktu itu dia memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temanilah dirinya menjalankan sisa hidupnya.<br />
Beri dia cinta dan kesabaranmu, dia akan memberikan senyuman yang
tulus, dalam senyum itu terdapat cinta yang tak terhingga untukmu.</span></span></span></h6>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-84919829392513804022012-11-20T10:12:00.000+07:002012-11-20T10:12:08.228+07:00Renungan seorang anak untuk Ibu <span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;">Mari kita renungkan bersama..</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"> Kenanglah IBU yang menyayangi kita,<br />
untuk IBU yang selalu meneteskan air mata ketika kita pergi...<br />
Ingatkah kita ketika IBU rela tidur tanpa selimut demi melihat kita tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuh kita...</span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mv-EQKngo30/UKr09FvIryI/AAAAAAAAAO8/Q5O9M9tMFNA/s1600/ibu+ku+tersayang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-mv-EQKngo30/UKr09FvIryI/AAAAAAAAAO8/Q5O9M9tMFNA/s320/ibu+ku+tersayang.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;"></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;">
<br />
Ingatkah kita ketika jemari IBU mengusap lembut kepala kita??<br />
dan ingatkah kita ketika airmata menetes dari mata IBU kita,<br />
Ketika melihat kita terbaring sakit..<br />
<br />
Sesekali jenguklah IBU kita yang selalu menantikan kepulangan kita di rumah tempat kita dilahirkan..<br />
Kembalilah minta maaf pada IBU yang selalu rindu akan senyum kita..<br />
<br />
Jangan biarkan kita kehilangan saat-saat yang akan kita rindukan di masa datang ketika IBU telah tiada...<br />
<br />
Tak ada lagi yg berdiri di depan pintu menyambut kita.<br />
Tak ada lagi senyum indah..tanda bahagia.<br />
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya..<br />
Yang ada hanyalah baju yang tergantung di lemari kamarnya..<br />
<br />
Tak ada lagi dan tak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo'akan kita disetiap hembusan nafasnya.<br />
Kembalilah segera....<br />
Peluklah IBU yang selalu menyayangi kita..<br />
Ciumlah kaki IBU..<br />
Yang selalu merindukan kita.<br />
Dan berikanlah yang terbaik di akhir hayatnya...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;">
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; line-height: 14px;">dan jika ibu mu sudah di surga,<br />
<br />
Kenanglah semua cinta & kasih sayangnya... berdoalah agar dia tersenyum di surga sana...<br />
IBU...<br />
Maafkan aku...<br />
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas...<br />
<br />
Wahai sobat yang berbakti berikanlah yang terbaik buat IBU mu..<br />
Baik atau buruk,cantik atau jelek..<br />
Ia tetap IBU kita..<br />
Sukses buat kita semua...</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><br />
</span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px;"><span class="Apple-style-span" style="color: red; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: x-small; font-weight: bold; line-height: normal;">"BANTU
ADMIN NGE-SHARE CERITA INI KEPADA ORANG LAIN BISA MELALUI FB ATAU
APAPUN, AGAR SELURUH ORANG DI DUNIA INI DAPAT MENGHORMATI, MENCINTAI DAN
MENYAYANGI IBUNYA"</span></span>Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-51357774653734005942012-11-20T09:56:00.002+07:002012-11-20T09:56:51.084+07:00Ayah Jangan Menangis<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-yMAgrLN912c/UKrxRw4CV3I/AAAAAAAAAOs/n6lpQbNTuS8/s1600/ayah-dan-anak.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-yMAgrLN912c/UKrxRw4CV3I/AAAAAAAAAOs/n6lpQbNTuS8/s320/ayah-dan-anak.jpg" width="317" /></a></div>
<br />
<br />
"Ketika kamu menjadi laki-laki dewasa....<br />
dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...<br />
AYAH harus melepasmu..<br />
Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu?<br />
AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .<br />
Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat.<br />
Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya,dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik nak..”<br />
AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.<br />
<br />
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,<br />
orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH .<br />
AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.<br />
<br />
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru,<br />
dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...<br />
Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"<br />
Padahal dalam batin AYAH , Ia sangat ingin mengatakan "Iya mas, nanti AYAH belikan untukmu".<br />
Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum?<br />
<br />
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.<br />
AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat<br />
"putra kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"<br />
<br />
Taukah kamu,saat tiba waktumu merajut keluarga baru dan lepas dari tanggung jawab ayahmu,<br />
Dia adalah orang pertama yang merasa lega bahagia dan bangga..<br />
Dan akhirnya....<br />
Saat AYAH melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang wanita yang di anggapnya pantas mendampingimu,<br />
AYAH pun tersenyum bahagia....<br />
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu AYAH pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?<br />
AYAH menangis karena AYAH sangat berbahagia, kemudian AYAH berdoa....<br />
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, AYAH berkata:<br />
"Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putra kecilku yang lucu
dan kucintai telah menjadi laki-laki yang sukses dan berwibawa.
Bahagiakanlah ia bersama istrinya"<br />
<br />
Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.<br />
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih dan badan serta lengan yang
tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya. AYAH telah menyelesaikan
tugasnya.<br />
<br />
AYAH kita adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat.<br />
bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis.<br />
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.<br />
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal"Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-72609302753916225112012-11-20T09:50:00.001+07:002012-11-20T09:50:52.720+07:00Izinkan Aku Mencintaimu Ibu<div style="text-align: justify;">
<b>Izinkan Aku Menciummu Ibu ~</b> Beberapa waktu yang lalu Blog Library STIPAP pernah share sebuah artikel tentang IBU yang mengisahkan cinta abadi seorang ibu terhadap anaknya. Nah, pada
kesempatan kali ini saya akan share sebuah cerita cinta seorang ibu juga
tetapi dengan cerita yang berbeda. Semoga setelah menyimak cerita ini
kalian bisa mengambil banyak pelajaran penting, sehingga kalian menjadi
lebih tahu <i>betapa pentingnya peran seorang ibu terhadap hidup kalian nanti</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-UXCHIT2H0dE/UKrv5Jh8wlI/AAAAAAAAAOk/meZk1J0-IjM/s1600/ibu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="http://4.bp.blogspot.com/-UXCHIT2H0dE/UKrv5Jh8wlI/AAAAAAAAAOk/meZk1J0-IjM/s320/ibu.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sewaktu masih kecil, aku sering
merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan
tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore.
Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum
ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak
mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis
makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan
makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang
diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu
bersungut-sungut.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, setelah dewasa aku
mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan
menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan
pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu,
karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang
dibanggakan oleh anak-anakku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat pertama kali aku masuk
sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam
kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela
kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk
pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik,
atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku
senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini, setelah aku besar, aku
malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian.
Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan
pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa,
aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Di usiaku yang menanjak remaja,
aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang
kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan
seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya
agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Padahal menurut cerita orang,
sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak
pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk
membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia
pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya.
Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan
kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku
terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku
menangis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Selepas SMA, ketika aku mulai
memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh
berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali
menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti
apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku
dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan
keperluan kampus lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Usai wisuda sarjana, baru aku
mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti
apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar
sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap
sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih.
Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada hari pernikahanku, ia
menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati,
memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya
begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai
akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat
itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan
hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini setelah aku sibuk dengan
urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai
kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada
suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh,
kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman
uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu.
Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu
kepadaku.</div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-58179917127846732042012-11-16T11:49:00.001+07:002012-11-16T11:49:11.882+07:00Saat Kenyataan Tak Sesuai Dengan Keinginan <div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-oRMmMVmS5u0/UKXFCH4ABcI/AAAAAAAAAOM/PtS1B5hxX44/s1600/sad_man.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
Dalam menjalani hidup ini, tidak selama nya semua keinginan kita bisa
kita dapatkan dengan mudah. Kadangkala apa yang kita inginkan harus
benar-benar berusaha untuk kita gapai. bahkan kadang-kadang apa yang
kita inginkan, yang menjadi kenyataan malah berkebalikan dengan
keinginan kita tersebut. </div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-TLx8dYkYh9s/UKXFs8hkixI/AAAAAAAAAOU/sUjVxR8hYlc/s1600/sad_man.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="318" src="http://4.bp.blogspot.com/-TLx8dYkYh9s/UKXFs8hkixI/AAAAAAAAAOU/sUjVxR8hYlc/s320/sad_man.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
Berikut ini adalah <b>3 </b> tips yang dapat kita lakukan ketika apa yang kita inginkan berkebalikan dengan kenyataan yang ada.
<br /><br />
<b> 1. </b> Berpikirlah ini yang terbaik untuk kita
Saat kenyataan yang kita peroleh tidak sama dengan keinginan dalam
pikiran kita, kita harus yakin bahwa inilah hal yang paling baik untuk
kita. Kita tidak akan pernah tahu alur cerita yang telah ditetapkan oleh
sang mahakuasa. Karena, segala sesuatu yang menurut pikiran kita baik,
boleh jadi justru sebaliknya di mata allah. Kita harus selalu berpikir
positif atas apapun yang sedang terjadi menimpa kita. Jangan biarkan
satu kegagalan membuat semua impian kita yang lebih besar menjadi
hilang. apalagi sampai membuat rasa frustasi yang berlarut-larut.
<b><br /><br />2. </b> Bergerak fleksibel
Bergerak fleksibel, mengapa harus bergerak fleksibel ? Analogi nya
seperti ini, ketika ada badai dan angin topan besar menerjang, tak
jarang ada pohon yang memiliki batang yang sangat besar, akar-akar yang
besar menjalar di tanah, malah tumbang. Seharusnya tidak tumbang kan,
karena pohon tersebut memiliki batang dan akar yang besar. Lalu kenapa
bisa tumbang? karena mereka justru tidak kuat menahan beban berat yang
ia pikul. Namun cobalah lihat bambu, Karena batangnya yang lentur alias
fleksibel, maka bambu dapat bergerak bebas mengikuti arah, dan jarang
sekali tumbang
Nah, mungkin kita juga seperti itu, Jika kita bertindak dan berpikir
dinamis dan juga fleksibel, maka kita akan bisa lebih tahan dalam
menghadapi segala macam rintangan dan masalah yang datang menghampiri
kita.
<br /><br />
<b>3. </b> Siapkan mental pemenang
Akan lebih baik jika kemenangan itu kita dapatkan setahap demi
setahap. Banyak orang sukses, tapi kemudian mereka terjatuh. Ada yang
bangkit lagi, ada yang tidak. Liku hidup setiap manusia tidak sama. Tapi
ingatlah satu hal bahwa kesempatan untuk mengagapai apa yang sebenarnya
kita inginkan selalu terbuka lebar bagi siapa saja tanpa terkecuali.
Saat kita memperoleh kegagalan dalam menggapai keinginan, ada baiknya
kita instropeksi diri daripada menyalahkan takdir. Siapa tahu kita
memang belum siap untuk menggapai apa yang kita inginkan. Bisa jadi apa
yang kita inginkan tersebut hanya akan membuat kita menjadi sombong, dan
karena saking sayang nya allah kepada hamba –Nya, Ia tidak mau hamba
–Nya berbuat dosa
Demikianlah beberapa tips yang bisa kita lakukan ketika kenyataan hidup
kita tidak sesuai dengan keinginan kita. intinya semua yang menimpa kita
sudah menjadi rencana allah yang kita tidak tahu akhirnya. Oleh karena
itu, kita sekali-kali jangan menyalahkan apapun dan siapa pun kalau kita
memperoleh kegagalan dalam menggapai keinginan. Allah mungkin mempunyai
rencana yang lebih hebat dibalik kegagalan tersebut. semoga bermanfaat,
amin.</div>
<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="color: black; text-align: justify;">
<br /></h3>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-57411026787506531002012-11-16T11:32:00.000+07:002012-11-16T11:32:02.505+07:00Kesendirian Dan Menjadi Diri Sendiri<div style="text-align: justify;">
Berbicara tentang kesendirian semua
orang pasti pernah merasakan, pernah mengalami dan pernah menginginkan
kesendirian, sebuah keadaan dimana seseorang menginginkan dirinya untuk
berada di suatu tempat yang lebih nyaman dalam sebuah hasrat atau
keinginan jiwa yang ingin mencari ketenangan, bertemankan makhluk selain
manusia , baik dalam kesedihan , kepasrahan , ketundukan dan atau
bahkan keputusasaan. </div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-c1_WkF83GUY/Tr6c3upcuAI/AAAAAAAAB_s/AWpX9vD5Bbk/s1600/ketika_azal.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-c1_WkF83GUY/Tr6c3upcuAI/AAAAAAAAB_s/AWpX9vD5Bbk/s320/ketika_azal.jpg" width="273" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Setiap
manusia di dunia pasti pernah merasakan atau suatu saat akan merasakan,
sebuah kenyamanan ataupun keinginan untuk hadir dalam sebuah kondisi di
mana kenyamanan tersebut dapat muncul dengan alami,yang dapat dicapai
oleh mereka dengan caranya masing-masing. Kenyamanan dalam kesendirian
itu sendiri hadir ketika kita memasuki “ruang-ruang” di mana adanya
interaksi antara tubuh dan pikiran serta hati yang saling mendukung
dengan keadaan yang ada, sejenak ingin merasakan ketenangan atau mencari
ketenangan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hal ini bisa jadi berbeda pada
tiap orang tentang cara menghadirkannya, namun dalam sebuah kesendirian
baik yang dapat menimbulkan rasa nyaman pada area tersebut merupakan
keinginan yang mendasari untuk terciptanya keadaan kesendirian yang
mendukung kenyamanan. meskipun dilain tempat ada juga orang yang nyaman
ketika hadirnya seseorang dengan kondisi yang memungkinkan, atau
ketidakinginan hadirnya orang lain di ruang tersebut untuk menghadirkan
kenyamanan yang ingin dirasakan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
<div style="text-align: justify;">
Keterbatasannya ruang-ruang di
mana keinginan untuk nyaman, menyebabkan sebuah kondisi ingin lepas dari
segala beban pikiran yang ada, seperti lepas dari masalah yang ada
ataupun terkadang mempunyai perasaan ingin menghilang dari dunia ketika
merasa sebuah masalah yang membebaninya belum dapat diselesaikan.
Keadaan terganggunya pikiran dengan hadirnya objek lain yang tidak
diharapkan merupakan sebuah inti dari permasalahan keseharian dari
manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
</div>
Adanya sebuah momentum
merupakan kata yang tepat untuk menjelaskan sebuah kesendirian, baik itu
moment disaat senang maupun disaat sedih, Terjadinya moment tersebut
didukung oleh hadirnya kita di dalam sebuah ruang di mana kita dapat
berinteraksi dengan lingkungan yang dapat mempengaruhi jiwa atau pikiran
yang secara alamiah dapat terpengaruhi oleh hadirnya hal-hal yang
diharapkan, Sehingga perasaan dan sebuah kejadian yang dapat
memutarbalikkan pikiran dan perasaan dapat dibangun oleh hadirnya
ketenangan pada saat sendiri. Sebuah peristiwa, tragedi atau kejadian
yang tidak terduga dalam hidup kita dapat terjadi kapan saja dan di mana
saja yang hal tersebutlah yang akan menentukan nasib kita kedepannya.<br />
<br />
Sendiri atau kesendirian bisa jadi solusi yang tepat disaat kita berada
dalam situasi yang senang atau pun sedih sedang dilain sisi kita
menginginkan adanya sebuah solusi atau jalan keluar untuk menumpahkan
perasaan kita. tidak harus kita berhura - hura atau berpesta pora untuk
menikmati suatu keadaan baik sedih maupun senang, karena hal tersebut
justru akan menambah masalah disaat kita sedih, dan memberi masalah
disaat kita senang. sendiri dan mendekatkan diri kepada-Nya, bertasbih
memujinya , atau menikmati keindahan ciptaan-Nya.Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1041940520370576165.post-59679775920306748612012-07-23T11:15:00.004+07:002012-07-23T11:15:51.531+07:00Menu Sehat Menghindari 5L Saat Puasa<div style="text-align: justify;">
Mencegah 5L saat puasa bukanlah tidak mungkin. Walaupun penelitian di Inggris dan Libya menunjukkan bahwa selama Ramadhan terjadi penurunan aktivitas fisik, peningkatan rasa lelah (fatigue), dan tertidur di siang hari, namun kita dapat menghindari hal-hal tersebut. Pemilihan jenis dan jumlah makanan yang tepat adalah kuncinya. Dibantu dengan olahraga, maka puasa Anda akan bebas dari 5L (lemah, letih, lesu, lelah, dan lunglai).</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-PXhh_P-G9QA/UAzP2Vm-9HI/AAAAAAAAAOA/ShJkZTV2aDo/s1600/ec15bdefdacf3f73a8208258932620d3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="160" src="http://4.bp.blogspot.com/-PXhh_P-G9QA/UAzP2Vm-9HI/AAAAAAAAAOA/ShJkZTV2aDo/s320/ec15bdefdacf3f73a8208258932620d3.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cara terbaik memberikan nutrisi seimbang bagi tubuh adalah dengan makan berbagai jenis makanan setiap hari tanpa melupakan jumlah kalori yang Anda butuhkan. Pemilihan makanan saat puasa sebenarnya tidak jauh berbeda dengan di luar masa puasa. Hanya dibutuhkan sedikit penyesuaian.<br /><br /><strong>1. Buah</strong><br /> Sertakanlah buah dalam menu sahur dan berbuka. Sebisa mungkin makanlah buah segar dan bukan jus buah karena jus buah mengandung tinggi kalori dan gula serta tidak mengandung serat sebanyak buah segar. Dalam sehari, sebaiknya Anda mengonsumsi 3 porsi buah. Namun selama bulan puasa, konsumsi buah sebelum tidur dapat menjadi pilhan untuk mencukupi kebutuhan serat agar pencernaan tidak terganggu. Masukkanlah buah dalam menu sahur Anda karena konsumsi serat akan memperlambat penyerapan glukosa dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. <br /><br /> <br /><strong>2. Sayur</strong><br /> Sayuran terutama sayuran hijau dapat menjadi sumber zat besi dan asam folat yang berguna dalam pembentukan sel darah merah. Pembentukan sel darah merah yang baik akan menghindarkan Anda dari lemah, letih, dan lesu sepanjang hari. Asupan serat dari sayuran juga akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Selama masa puasa, usahakan makan 1 porsi sayuran selama sahur dan 1 ½ porsi saat berbuka untuk mencukupi kebutuhan sayur Anda.<br /><br /> <br /><strong>3. Karbohidrat</strong><br /> Saat sahur, pilihlah karbohidrat kompleks yang lebih lambat diserap. Selain nasi, konsumsi gandum utuh sebagai alternatif karbohidrat dapat juga menjadi pilihan. Sereal gandum utuh, roti, atau bahkan pasta dapat memberikan Anda karbohidrat sekaligus serat.<br /><br /> Makanan yang manis memang merupakan sumber karbohidrat, namun banyak makan makanan manis di saat sahur justru akan membuat Anda cepat lapar di siang hari. Makanan manis membuat tubuh bereaksi melepaskan insulin secara cepat. Insulin berfungsi memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi. Sedangkan makan makanan berserat membuat proses pencernaan lebih lambat dan membantu insulin dikeluarkan secara bertahap. <br /><br /> <br /><strong>4. Air</strong><br /> Mayoritas tubuh kita terdiri dari air. Yang perlu diingat adalah, kebutuhan cairan kita tidak berkurang selama bulan puasa. Oleh karena itu, usahakan minum 8 gelas sehari antara waktu berbuka dan sahur sehingga kebutuhan cairan tidak terganggu. Menjalani puasa dengan status cairan tubuh yang kurang akan berdampak buruk karena akan memaksa ginjal bekerja lebih berat dan membuat Anda kurang produktif.<br /><br /><br />Tidak terlalu sulitkan untuk menghindarkan 5L selama puasa? Ayo kita jelang bulan Ramadhan dengan penuh semangat!</div>Library STIPAP Medanhttp://www.blogger.com/profile/08959324472542610906noreply@blogger.com0