• Koleksi Terbaru Perpustakaan
  • Tampilan Internet Free Untuk Pemustaka
  • Ruang baca Perpustakaan
  • Ruang Baca Perpustakaan
  • Ruang Koleksi Umum
  •  Ruang Koleksi Umum
  • OPAC PERPUSTAKAAN STIPAP
  • Ruang Koleksi Referensi
  • Ruang Koleksi Referensi
  • Ruang Baca Referensi
  •  Ruang Baca Referensi
  •  Pelayanan Sirkulasi
  • Telaah Pustaka
  •  Telaah Pustaka
  • Tampilan Depan Perpustakaan
  •  Tampilan Depan Perpustakaan
  •  Persentasi Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara Tahun 2013
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP

Welcome To Blog Library STIPAP Medan

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Library Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan

LIBRARY AWARDS 2014

Perpustakaan Terbaik 2013

Senin, 18 April 2011

Kebiasaan yang Diulang

0 komentar

Di Tiongkok pada zaman dahulu kala, hidup seorang panglima perang yang terkenal karena memiliki keahlian memanah yang tiada tandingannya. Suatu hari, sang panglima ingin memperlihatkan keahliannya memanah kepada rakyat. Lalu diperintahkan kepada prajurit bawahannya agar menyiapkan papan sasaran serta 100 buah anak panah. 

Setelah semuanya siap, kemudian Sang Panglima memasuki lapangan dengan penuh percaya diri, lengkap dengan perangkat memanah di tangannya. 

Panglima mulai menarik busur dan melepas satu persatu anak panah itu ke arah sasaran. Rakyat bersorak sorai menyaksikan kehebatan anak panah yang melesat! Sungguh luar biasa! Seratus kali anak panah dilepas, 100 anak panah tepat mengenai sasaran. 

Dengan wajah berseri-seri penuh kebanggaan, panglima berucap, "Rakyatku, lihatlah panglimamu! Saat ini, keahlian memanahku tidak ada tandingannya. Bagaimana pendapat kalian?" 

Di antara kata-kata pujian yang diucapkan oleh banyak orang, tiba-tiba seorang tua penjual minyak menyelutuk, "Panglima memang hebat ! Tetapi, itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih." 

Sontak panglima dan seluruh yang hadir memandang dengan tercengang dan bertanya-tanya, apa maksud perkataan orang tua penjual minyak itu. Tukang minyak menjawab, "Tunggu sebentar!" Sambil beranjak dari tempatnya, dia mengambil sebuah uang koin Tiongkok kuno yang berlubang di tengahnya. Koin itu diletakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Dengan penuh keyakinan, si penjual minyak mengambil gayung penuh berisi minyak, dan kemudian menuangkan dari atas melalui lubang kecil di tengah koin tadi sampai botol guci terisi penuh. Hebatnya, tidak ada setetes pun minyak yang mengenai permukaan koin tersebut! 

Panglima dan rakyat tercengang. Merela bersorak sorai menyaksikan demonstrasi keahlian si penjual minyak. Dengan penuh kerendahan hati, tukang minyak membungkukkan badan menghormat di hadapan panglima sambil mengucapkan kalimat bijaknya, "Itu hanya keahlian yang didapat dari kebiasaan yang terlatih! Kebiasaan yang diulang terus menerus akan melahirkan keahlian." 

=============================================================,
 
Dari cerita tadi, kita bisa mengambil satu hikmah yaitu: betapa luar biasanya kekuatan kebiasaan. Habit is power! 

Hasil dari kebiasaan yang terlatih dapat membuat sesuatu yang sulit menjadi mudah dan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin.

Demikian pula, untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan, kita membutuhkan karakter sukses. Dan karakter sukses hanya bisa dibentuk melalui kebiasaan-kebiasaan seperti berpikir positif, antusias, optimis, disiplin, integritas, tanggung jawab, & lain sebagainya

Mari kita siap melatih, memelihara, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sukses dan bermental sukses secara berkesinambungan. Sehingga, karakter sukses yang telah terbentuk akan membawa kita pada puncak kesuksesan di setiap perjuangan kehidupan kita.
Best regards,
Fadhil Fraya, AMd
Librarian

STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/

0 komentar:

Posting Komentar