Ketika Dia Sudah Tua, bukanlah dia yang dulu.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapnya.
Ketika pakaiannya kotor karena makanan, ketika dia lupa cara memakai pakaian, ingatlah bagaimana dia dahulu mengajarimu.
Ketika dia berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan
kau dengar, bersabarlah mendengarkannya, ketika kau kecil, dia harus
mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali diceritakan agar kau
tertidur.
Ketika dia memerlukanmu untuk membantunya, jangan marah padanya,
ingatlah sewaktu kecil, ia harus memakai segala cara untuk membantumu.
Ketika dia tak paham dengan hal-hal yang baru, jangan menertawakannya,
pikirkan bagaimana dulu dia begitu sabar menjawab setiap "MENGAPA"
darimu.
Ketika dia tak dapat berjalan, ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk
memapahnya, seperti dia memapahmu saat kau belajar berjalan.
Ketika dia lupa akan apa yang dibicarakan, berilah dia waktu untuk mengingatnya.
Sebenarnya baginya, apa yang dibicarakan tidaklah penting, asalkan kau disampingnya mendengarkannya, dia sudah puas.
Ketika kau memandangnya yang mulai menua, janganlah bersedih.
Mengertilah, dukunglah dia seperti dia menghadapimu ketika kau mulai belajar menjalani kehidupan.
Waktu itu dia memberi petunjuk bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temanilah dirinya menjalankan sisa hidupnya.
Beri dia cinta dan kesabaranmu, dia akan memberikan senyuman yang
tulus, dalam senyum itu terdapat cinta yang tak terhingga untukmu.
Best regards,Fadhil Fraya, AMd
Librarian
STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/
Librarian
STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar