JAKARTA - Volume ekspor 12 komoditas perkebunan pada 2010 mencapai 26 juta ton atau senilai USD22 miliar. Volume dan nilai ekspor tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan 2005 di mana volume ekspornya baru mencapai 16 juta ton atau senilai USD9 miliar.
"Fakta tersebut membuktikan bahwa, subsektor perkebunan merupakan kontributor penerimaan devisa negara yang dapat diandalkan," ujar Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Gamal Nasir pada Evaluasi Kinerja Pembangunan Perkebunan Tahun 2010 dan Prospek 2011, di Jakarta, kemarin.
"Fakta tersebut membuktikan bahwa, subsektor perkebunan merupakan kontributor penerimaan devisa negara yang dapat diandalkan," ujar Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Gamal Nasir pada Evaluasi Kinerja Pembangunan Perkebunan Tahun 2010 dan Prospek 2011, di Jakarta, kemarin.
Secara mikro, kinerja pembangunan perkebunan selama periode 2005-2010 dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain perkembangan luas areal, produksi, dan produktivitas tanaman. Luas areal 10 komoditi perkebunan selama tahun 2005-2010 meningkat cukup tinggi dengan rata-rata peningkatan sekira 3,7 persen per tahun.
Dari total luas lahan perkebunan, lahan kelapa sawit pada 2010 mencapai 8,276 juta hektare (ha). Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan luas lahan pada 2009 yang mencapai 7,873 juta ha. ”Dari total luas lahan 12 komoditas perkebunan, lahan kelapa sawit merupakan yang terluas,” ujar Gamal.
Peningkatan luas lahan kelapa sawit ini berkorelasi positif dengan total produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). Di mana total produksi CPO pada 2010 mencapai 23,2 juta ton atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2009 yang mencapai 21,511 juta ton.
”Kelapa sawit memang masih menjadi primadona di sektor perkebunan. Baik swasta besar maupun para pekebun. Dari tahun ke tahun mereka berusaha memperluas areal perkebunannya,” tutur Gamal.
Dari sisi makro, jelas Gamal, dibandingkan dengan 2005, tahun 2010 secara umum produksi komoditi perkebunan menunjukkan peningkatan dengan laju pertumbuhan rata-rata 10,4 persen per tahun.
Seiring dengan meningkatnya produksi dan luas areal, selama periode 2005-2010 produktivitas beberapa komoditas perkebunan juga menunjukkan kecenderungan meningkat dan rata-rata mencapai 73 persen dari potensi.(fdl)
Best regards,Fadhil Fraya, AMd
Librarian
STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/
Librarian
STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/
0 komentar:
Posting Komentar