• Koleksi Terbaru Perpustakaan
  • Tampilan Internet Free Untuk Pemustaka
  • Ruang baca Perpustakaan
  • Ruang Baca Perpustakaan
  • Ruang Koleksi Umum
  •  Ruang Koleksi Umum
  • OPAC PERPUSTAKAAN STIPAP
  • Ruang Koleksi Referensi
  • Ruang Koleksi Referensi
  • Ruang Baca Referensi
  •  Ruang Baca Referensi
  •  Pelayanan Sirkulasi
  • Telaah Pustaka
  •  Telaah Pustaka
  • Tampilan Depan Perpustakaan
  •  Tampilan Depan Perpustakaan
  •  Persentasi Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara Tahun 2013
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Penghargaan Perpustakaan Terbaik Sumatera Utara
  •  Tampilan Kampus STIPAP
  •  Tampilan Kampus STIPAP

Welcome To Blog Library STIPAP Medan

Terima Kasih Telah Mengunjungi Blog Library Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Medan

LIBRARY AWARDS 2014

Perpustakaan Terbaik 2013

Senin, 21 Februari 2011

PTPN XI Tunda Impor 90.000 Ton Gula

0 komentar

PT Perkebunan Nusantara XI masih menunda rencana mengimpor sebanyak 90.000 ton gula kristal putih, karena masih tingginya harga gula dunia dan stok dalam negeri yang cukup berlimpah.


Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi di Surabaya, Rabu (5/1) mengungkapkan, harga gula global mencapai US$760 per ton “FOB” (harga di negara asal) untuk pengapalan Maret 2011 atau masih di atas Rp10.000 per kg sampai di Indonesia.

“Sampai saat ini kami wait and see, karena harga gula masih sulit diprediksi. Kondisi serupa juga dialami importir gula yang telah ditunjuk pemerintah beberapa waktu lalu,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah memutuskan untuk mengimpor sebanyak 450.000 ton gula, guna memenuhi kekurangan stok akibat produksi dalam negeri yang menurun.

Adig Suwandi menjelaskan harga gula dunia masih sangat tergantung pada kebijakan industri pergulaan India yang merupakan salah satu negara produsen gula, apakah akan melakukan ekspor atau tidak. “Kalau produksi gula di India yang saat ini sedang giling mencapai lebih dari 25,5 juta, sangat mungkin ekspor dilakukan karena harga dipastikan turun sekitar US$600 per ton,” ujarnya.

Ia menambahkan apabila impor gula dipaksakan sekarang, dipastikan tidak menguntungkan bagi importir. Tingginya harga gula di pasar dalam negeri yang kini mencapai kisaran Rp10.000 per kg, karena pedagang membeli dari tender dengan harga yang juga cukup tinggi, yakni sekitar Rp9.300 per kg.

Selain masalah harga global, lanjut Adig, belum terealisasinya impor disebabkan stok gula dalam negeri yang masih berlimpah.

Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) itu mengatakan, hingga akhir 2010, stok gula masih sekitar 820.000 ton. Angka ini lebih tinggi dibanding akhir 2009 yang hanya 439.000 ton.

“Kalau angka itu benar-benar valid, saya kira rencana impor perlu dikaji ulang. Kalau pun harus impor, sifatnya hanya sebagai stok penyangga sampai giling semua pabrik gula berjalan,” tuturnya, menambahkan.

Pada sekitar Februari mendatang, setidaknya dua pabrik gula di Sumatera Utara sudah mulai giling. Sedangkan lima pabrik gula di Lampung dan satu pabrik di Sumatera Selatan dijadwalkan giling pada April. Sementara, sebagian besar pabrik gula di Pulau Jawa yang merupakan sentra industri gula nasional, rencananya baru memulai giling pada sekitar Mei dan Juni mendatang. (13/01/2011/fdl)

Best regards,
Fadhil Fraya, AMd
Librarian

STIPAP Medan
fadhil_fraya@yahoo.co.id
http://www.stipap.ac.id/

0 komentar:

Posting Komentar